Sabtu, 16 November 2013

Membela GANJA

Banyak dari kita yang kadang-kadang menggunakan zat tertentu untuk recreational drugs demi mengatasi rasa depresi dan bosan sebagai mahkluk yang terjebak dalam rutinitas kehidupan modern. Walaupun mungkin, banyak juga yang tidak mengakuinya dengan berbagai pertimbangan. Semisal, konsekuensi hukum,  atau bisa juga rasa malu yang mengharuskan mereka untuk jaga image karena status sosial mereka di masyarakat. Mulai dari Ganja, LSD, Alkohol, Methampethamine ( nama resmi sabu ), atau berbagai obat anti anxietas dan depresi  golongan benzodiazepines dengan merk dagang seperti Valium, Xanax, Dumolid, Rivotril, Calmlet, dsb (Benzodiazepines adalahgolongan obat anti anxietas yang sangat menimbulkan adiksi, pemakaian terus menerus selama 3 minggu dan dijamin kalian akan menjadi pencandu setianya. Obat golongan ini sangat buruk bagi kesehatan, efek samping seperti potensi pneumonia, penurunan kreatifitas dan kecerdasan, rambut rontok, menghilangkan nafsu makan, dan masih banyak lagi. Pembebasaan kecanduan pada benzodiazepines lebih susah daripada pencandu heroin ataupun putaw yang disuntikkan). Bahkan yang sangat legal seperti tembakau, sebenarnya adalah salah satu psikotropika penenang, tapi sekaligus paling banyak memberikan kerugian bagi tubuh menurut berbagai penelitian.

Yang paling mengherankan sebenarnya adalah
beberapa tumbuhan yang mempunyai efek samping lebih bersahabat, dan bahkan mempunyai manfaat  lebih baik daripada nikotin atau alkohol yang notabene dilegalkan, justru di jadikan barang yang ilegal dari sudut pandang hukum. Tanaman Ganja adalah salah satunya, tumbuhan ini di Indonesia dilarang mulai dari batang, daun, akar, sampai kandungan THC (Tetrahydrocanabinol ) di dalamnya. Sehingga kesempatan untuk menanam dan membudidayakannya, harus sembunyi-sembunyi, karena berhadapan dengan konsekuensi hukuman kurungan yang lumayan berat bagi yang nekat melakukannya. Sudah sebuah fakta bahwa tanaman ini sebenarnya sudah sejak lama dipergunakan untukmembantu orang yang ingin melepaskan diri dari jerat kecanduan alkohol, heroin,ataupun obat kimia lainnya, sebagai stepping stone drugs. Karena ganja tidak menimbulkan adiksi, dan lebih aman sekaligus berguna bagi tubuh ketika dipakai dalam durasi yang panjang. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa para peneliti di Harvard berhasil membuktikan bahwa ganja mengandung zat anti kanker yang efektif. Selain itu, tanaman ganja juga sangat membantu para penderita kanker itu sendiri dalam mengurangi rasa sakit dan efek samping dari kemoterapi ( ganja adalah peredam rasa nyeri herbal terbaik dan teraman yang pernah saya kenal. Kalau pengen bukti sederhana, pakai saja waktu sakit gigi kalian kumat ).Mungkin karena pemakaiannya yang kebanyakan dibakar, sehingga disamakan dengan nikotin dan tar pada tembakau. Walaupun semua asap memang mengandung Co2, tapi asap ganja tidak se-merusak asap yang dihasilkan tembakau yang sudah pasti mengakibatkan kanker paru paru dan potensi penyakit lainnya seperti TBC. ( Ganja tidak mengandung tar dan nikotin, bahkan ganja itu lebih efektif melawan kanker pada paru-paru. Isu kematian Bob Marley karena terlalu banyak merokok ganja, adalah bohong besar. Kematian Bob Marley disebabkan kanker akut  di ibu jari kakinya yang terlambat didiagnosa dan sama sekali tidak berhubungan dengan aktifnya pemakaian ganja Bob Marley. )

Pertanyaan paling mendasar adalah, jika memang alkohol atau tembakau dijual secara bebas walaupun dikenakan cukai, dan bahkan obat-obatan benzodiazepines bisa didapatkan di apotik walaupun menggunakan resep, kenapa ganja yang lebih bersahabat dan bermanfaat malah illegal? Jika memandang dari resiko penyalah-gunaan, efek samping penyalah guna-an obat dan alkohol bahkan lebih destruktif , merusak.  Indonesia pada dasarnya tidak pernah sama sekali melakukan penelitian resmi tentang ganja. Ini mengherankan, bagaimana bisa sesuatu yang belum pernah diteliti baik dan buruknya, kemudian di illegal-kan? Apakah ilegalitas ini tidak perlu ditinjau ulang? Apakah orangorang yang mengidap kanker diluar sana, akhirnya hanya bisa berharap kosong untuk sembuh berkat terapi ganja?

Ok, disini saya tidak berusaha menjadi orang suci dengan melarang kalian menggunakan zat ini, atau zat itu. Keinginan untuk berbagi informasi, itu saja. Kebanyakan yang saya tulis disini adalah juga hasil dari berbagi informasi, membaca buku, googling,dan banyak pula yang pengalaman pribadi ( saya bekas peminum alkohol dan perokok aktif, mantan pengguna obat obat-an semacam alprazolam, clonazepam,diazepam, trihexypenipdyl, ah, you name it ). Walaupun saya adalah orang yangmenolak kenyataan bahwa  berbagai institusi legal hukum, dan juga lembaga konspirasi besar yang dinamakan :negara, itu nyata eksis, tapi saya juga bukan orang frontal konyol yang akan menantangnya secara terbuka. Saya hanya salah satu yang percaya bahwa persepsi tentang ganja berpengaruh jelek pada tubuh,  adalah bohong besar ( dan saya yakin banyakjuga yang sependapat dengan saya). Makanya saya tidak ingin menyampaikan detail lebih panjang apakah ganja itu halal atau haram, baik atau buruk, bermanfaat atau merugikan, silahkan cari sendiri informasi tentang hal itu. Jika kalian ingin tetap memakai ganja, langkah pertama yang harus kalian tanamkan di pola pikir adalah, bahwa hukum itu tidak ada, bahwa negara itu hanya khayalan. Kemudian memikirkan antisipasi bahwa memang sebuah kenyataan kalau negara dan hukum itu eksis. ( bingung ? ) Intinya mendidik naluri diri sendiri untuk selalu waspada, karena kalian sudahmemutuskan untuk bermusuhan dengan hukum dan negara.

CARA SEDERHANA MEMBUAT TINCTURE GANJA

Baik, kalau mungkin ada yang belum tahu apa itu tincture ganja. Saya jelaskan sedikit ya. Tincture ganja adalah cairan hasil ekstraksi ganja mulai dari akar, batang dan daun-nya dengan langkah ekstraksi sederhana dan alat alat yang bisa dibilang gampang didapatkan ( kecuali ganja-nya tentu saja ). Cairan hasil ekstraksi ini biasanya kemudian disimpan di pipet atau botol dengan penutup yang bisa berfungsi meneteskannya sedikit demi sedikit  ( kalau saya pakai botol bekas obat telinga tetes yang saya sterilkan sebelumnya dengan alkohol 70%, atau botol bekas obat tetes mata juga bisa ) untuk kemudian dipakai secara oral diteteskan beberapa tetes di bagian bawah lidah.Tincture ganja ini bila dilakukan dengan langkah ekstraksi yang benar, akan menghemat pemakaian ganja kalian menjadi lebih ekonomis, lebih kuat efeknya, karena kandungan THC-nya dikonsentrasikan didalam cairan ini. Lebih nyaman bagi kalian yang sebenarnya tidak suka merokok. Ekstraksi dengan menggunakan ethanol70%  pada tanaman ganja ini prinsip sebenarnya adalah, untuk melarutkan kandungan THC ( Tetrahydrocanabinol ) yang ada di dalamnya. Selain THC, yang perlu diingat adalah kandungan klorofil juga akan ikut terlarut didalamnya. Dan sepanjang yang saya tahu, klorofil tidak berbahaya bagi tubuh ketika dikomsumsi .

Alat alat yang diperlukan.

- Daun ganja, kalau ada bunganya lebih bagus. ( dikeringkan terlebih dahulu tapi jangan terlalu kering karena akan membuat kandungan THCberkurang )

- Stoples berbahan kaca yang bisa ditutup kedap udara.

- Ethanol 70% ( bisa didapatkan secara diam-diam secara online atau bisa menggunakan minuman alkohol tradisional seperti ciu misalnya)

- kain steril untuk menyaring. ( jangan diganti dengan saringan teh atau saringan yang lain )

- Panci masak stainless

- Mangkuk yang berbahan kaca / beling bening yang tebal.

- Beberapa botol bekas obat tetes mata ( disterilkan dulu dengan alkohol, dan keringkan )

Langkah langkah proses-nya

1. Tumbuk semua bagian pohon ganja yang sudah disiapkansampai halus ( bisa juga menggunakan blender ). Pastikan mengisi  ¾ bagian dari stopples yang akan digunakan.

2. Masukkan ganja yang sudah dihaluskan tadi kedalam stoples, kemudian tuangkan perlahan cairan ethanol  kedalamnya ( pastikan volume ethanol-nya lebih besar ¼ kali dari volume ganja didalamnya, kalau bisa jangan kurang danjangan lebih ). Dan setelah selesai, tutup rapat stoples-nya simpan ditempat yang berhawa rendah dan minim cahaya.

3. Kocok bolak-balik selama +- lima menit setiap harinyaselama 3 minggu ( bisa juga lebih lama jika memang sabar ).

4. Pada minggu ke-3, buka stopples dan saring dengan menggunakan kain ke dalam mangkuk. Simpan cairan hasil saringan, dan buang ampasnya. ( untuk mendapatkan THC  yang lebih murni, sebenarnya langkah perendaman ini bisa diulangi dengan menggunakancairan hasil saringan lama dan daun ganja yang baru. Tapi tentu saja jika kalian bisa bersabar 3 minggu lagi )

5. Langkah berikut disebut sebagai double boiling. Isi panci masak stainless dengan air secukupnya dan didihkan di atas kompor dengan panas yang sangat kecil. Letakkan mangkuk berisi cairan hasil saringan diatasnya, dan dijaga jangan sampai air habis karena mendidih. Jaga supaya air tidak sampai masuk kedalam mangkuk, dan tambahkan air ketika volume air mulai berkurang karena menguap ( ingat ethanol  adalah zat yang mudah sekali terbakar, jangan sekali-kali merokok atau bermain korek api pada tahapan ini!). Tunggu sampai ethanol dalam mangkuk sedikit menguap dan akan meninggalkan cairan residu yang mempunyai kandungan THC  lebih murni.

6. Setelah selesai, dinginkan cairan residu. Dan untuk mengurangi kekentalan serta menjaga keawetannya, bisa dicampurkan sedikit minuman ( sedikit saja ) dengan kadar alkohol tinggi ( saya memakai ciu hasil produksi desa bekonang, jawa tengah.Tapi jika memang punya duit lebih silahkan beli minuman minuman import berkadar alkohol paling tidak hampir 70% ). Aduk perlahan lahan sampai tercampur dengan baik dan pindahkan ke botol-botol bekas tetes mata. Siap dinikmati! :)

Cukup mudah bukan? Cukup aman untuk dibawa kemana-mana, bisa lewat bandara, dipinggir jalan, rileks selepas kerja,  atau pas lagi sekedar nongkrong. Sangat bagus bagi para pecandu narkotika yang ingin sembuh, penderita kanker, penderita HIV/AIDS, penderita depresi berlebihan / insomnia, menambah nafsu makan, atau bisa juga hanya untuk sekedar recreasional drugs ( use with respect ). Cairan ini bila disiplin menyimpannya terlindung dari cahaya, akan semakin awet dan murni karena alkohol mengikatkandungan THC didalamnya ( biasakan mengocok dulu sebelum diteteskan ). Untukyang pertama kali mencoba, silahkan 2 atau 3 tetes dulu (sangat direkomendasikan sedikit saja ), dan lihat reaksinya sampai kamu benar benarmenemukan dosis yang tepat untuk dirimu. Cara ekstraksi diatas trial and error, tapi jika kalian sabar pasti berhasil kok. Ok, selamat mencoba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar