Banyak dari kita yang kadang-kadang menggunakan zat tertentu untuk
recreational drugs demi mengatasi rasa depresi dan bosan sebagai mahkluk
yang terjebak dalam rutinitas kehidupan modern. Walaupun mungkin,
banyak juga yang tidak mengakuinya dengan berbagai pertimbangan.
Semisal, konsekuensi hukum, atau bisa juga rasa malu yang mengharuskan
mereka untuk jaga image karena status sosial mereka di masyarakat. Mulai
dari Ganja, LSD, Alkohol, Methampethamine ( nama resmi sabu ), atau
berbagai obat anti anxietas dan depresi golongan benzodiazepines dengan
merk dagang seperti Valium, Xanax, Dumolid, Rivotril, Calmlet, dsb
(Benzodiazepines adalahgolongan obat anti anxietas yang sangat
menimbulkan adiksi, pemakaian terus menerus selama 3 minggu dan dijamin
kalian akan menjadi pencandu setianya. Obat golongan ini sangat buruk
bagi kesehatan, efek samping seperti potensi pneumonia, penurunan
kreatifitas dan kecerdasan, rambut rontok, menghilangkan nafsu makan,
dan masih banyak lagi. Pembebasaan kecanduan pada benzodiazepines lebih
susah daripada pencandu heroin ataupun putaw yang disuntikkan). Bahkan
yang sangat legal seperti tembakau, sebenarnya adalah salah satu
psikotropika penenang, tapi sekaligus paling banyak memberikan kerugian
bagi tubuh menurut berbagai penelitian.
Yang paling
mengherankan sebenarnya adalah
beberapa tumbuhan yang mempunyai efek
samping lebih bersahabat, dan bahkan mempunyai manfaat lebih baik
daripada nikotin atau alkohol yang notabene dilegalkan, justru di
jadikan barang yang ilegal dari sudut pandang hukum. Tanaman Ganja
adalah salah satunya, tumbuhan ini di Indonesia dilarang mulai dari
batang, daun, akar, sampai kandungan THC (Tetrahydrocanabinol ) di
dalamnya. Sehingga kesempatan untuk menanam dan membudidayakannya, harus
sembunyi-sembunyi, karena berhadapan dengan konsekuensi hukuman
kurungan yang lumayan berat bagi yang nekat melakukannya. Sudah sebuah
fakta bahwa tanaman ini sebenarnya sudah sejak lama dipergunakan
untukmembantu orang yang ingin melepaskan diri dari jerat kecanduan
alkohol, heroin,ataupun obat kimia lainnya, sebagai stepping stone
drugs. Karena ganja tidak menimbulkan adiksi, dan lebih aman sekaligus
berguna bagi tubuh ketika dipakai dalam durasi yang panjang. Sudah
menjadi rahasia umum, bahwa para peneliti di Harvard berhasil
membuktikan bahwa ganja mengandung zat anti kanker yang efektif. Selain
itu, tanaman ganja juga sangat membantu para penderita kanker itu
sendiri dalam mengurangi rasa sakit dan efek samping dari kemoterapi (
ganja adalah peredam rasa nyeri herbal terbaik dan teraman yang pernah
saya kenal. Kalau pengen bukti sederhana, pakai saja waktu sakit gigi
kalian kumat ).Mungkin karena pemakaiannya yang kebanyakan dibakar,
sehingga disamakan dengan nikotin dan tar pada tembakau. Walaupun semua
asap memang mengandung Co2, tapi asap ganja tidak se-merusak asap yang
dihasilkan tembakau yang sudah pasti mengakibatkan kanker paru paru dan
potensi penyakit lainnya seperti TBC. ( Ganja tidak mengandung tar dan
nikotin, bahkan ganja itu lebih efektif melawan kanker pada paru-paru.
Isu kematian Bob Marley karena terlalu banyak merokok ganja, adalah
bohong besar. Kematian Bob Marley disebabkan kanker akut di ibu jari
kakinya yang terlambat didiagnosa dan sama sekali tidak berhubungan
dengan aktifnya pemakaian ganja Bob Marley. )
Pertanyaan
paling mendasar adalah, jika memang alkohol atau tembakau dijual secara
bebas walaupun dikenakan cukai, dan bahkan obat-obatan benzodiazepines
bisa didapatkan di apotik walaupun menggunakan resep, kenapa ganja yang
lebih bersahabat dan bermanfaat malah illegal? Jika memandang dari
resiko penyalah-gunaan, efek samping penyalah guna-an obat dan alkohol
bahkan lebih destruktif , merusak. Indonesia pada dasarnya tidak pernah
sama sekali melakukan penelitian resmi tentang ganja. Ini mengherankan,
bagaimana bisa sesuatu yang belum pernah diteliti baik dan buruknya,
kemudian di illegal-kan? Apakah ilegalitas ini tidak perlu ditinjau
ulang? Apakah orangorang yang mengidap kanker diluar sana, akhirnya
hanya bisa berharap kosong untuk sembuh berkat terapi ganja?
Ok,
disini saya tidak berusaha menjadi orang suci dengan melarang kalian
menggunakan zat ini, atau zat itu. Keinginan untuk berbagi informasi,
itu saja. Kebanyakan yang saya tulis disini adalah juga hasil dari
berbagi informasi, membaca buku, googling,dan banyak pula yang
pengalaman pribadi ( saya bekas peminum alkohol dan perokok aktif,
mantan pengguna obat obat-an semacam alprazolam, clonazepam,diazepam,
trihexypenipdyl, ah, you name it ). Walaupun saya adalah orang
yangmenolak kenyataan bahwa berbagai institusi legal hukum, dan juga
lembaga konspirasi besar yang dinamakan :negara, itu nyata eksis, tapi
saya juga bukan orang frontal konyol yang akan menantangnya secara
terbuka. Saya hanya salah satu yang percaya bahwa persepsi tentang ganja
berpengaruh jelek pada tubuh, adalah bohong besar ( dan saya yakin
banyakjuga yang sependapat dengan saya). Makanya saya tidak ingin
menyampaikan detail lebih panjang apakah ganja itu halal atau haram,
baik atau buruk, bermanfaat atau merugikan, silahkan cari sendiri
informasi tentang hal itu. Jika kalian ingin tetap memakai ganja,
langkah pertama yang harus kalian tanamkan di pola pikir adalah, bahwa
hukum itu tidak ada, bahwa negara itu hanya khayalan. Kemudian
memikirkan antisipasi bahwa memang sebuah kenyataan kalau negara dan
hukum itu eksis. ( bingung ? ) Intinya mendidik naluri diri sendiri
untuk selalu waspada, karena kalian sudahmemutuskan untuk bermusuhan
dengan hukum dan negara.
CARA SEDERHANA MEMBUAT TINCTURE GANJA
Baik,
kalau mungkin ada yang belum tahu apa itu tincture ganja. Saya jelaskan
sedikit ya. Tincture ganja adalah cairan hasil ekstraksi ganja mulai
dari akar, batang dan daun-nya dengan langkah ekstraksi sederhana dan
alat alat yang bisa dibilang gampang didapatkan ( kecuali ganja-nya
tentu saja ). Cairan hasil ekstraksi ini biasanya kemudian disimpan di
pipet atau botol dengan penutup yang bisa berfungsi meneteskannya
sedikit demi sedikit ( kalau saya pakai botol bekas obat telinga tetes
yang saya sterilkan sebelumnya dengan alkohol 70%, atau botol bekas obat
tetes mata juga bisa ) untuk kemudian dipakai secara oral diteteskan
beberapa tetes di bagian bawah lidah.Tincture ganja ini bila dilakukan
dengan langkah ekstraksi yang benar, akan menghemat pemakaian ganja
kalian menjadi lebih ekonomis, lebih kuat efeknya, karena kandungan
THC-nya dikonsentrasikan didalam cairan ini. Lebih nyaman bagi kalian
yang sebenarnya tidak suka merokok. Ekstraksi dengan menggunakan
ethanol70% pada tanaman ganja ini prinsip sebenarnya adalah, untuk
melarutkan kandungan THC ( Tetrahydrocanabinol ) yang ada di dalamnya.
Selain THC, yang perlu diingat adalah kandungan klorofil juga akan ikut
terlarut didalamnya. Dan sepanjang yang saya tahu, klorofil tidak
berbahaya bagi tubuh ketika dikomsumsi .
Alat alat yang diperlukan.
-
Daun ganja, kalau ada bunganya lebih bagus. ( dikeringkan terlebih
dahulu tapi jangan terlalu kering karena akan membuat kandungan
THCberkurang )
- Stoples berbahan kaca yang bisa ditutup kedap udara.
-
Ethanol 70% ( bisa didapatkan secara diam-diam secara online atau bisa
menggunakan minuman alkohol tradisional seperti ciu misalnya)
- kain steril untuk menyaring. ( jangan diganti dengan saringan teh atau saringan yang lain )
- Panci masak stainless
- Mangkuk yang berbahan kaca / beling bening yang tebal.
- Beberapa botol bekas obat tetes mata ( disterilkan dulu dengan alkohol, dan keringkan )
Langkah langkah proses-nya
1.
Tumbuk semua bagian pohon ganja yang sudah disiapkansampai halus ( bisa
juga menggunakan blender ). Pastikan mengisi ¾ bagian dari stopples
yang akan digunakan.
2. Masukkan ganja yang sudah
dihaluskan tadi kedalam stoples, kemudian tuangkan perlahan cairan
ethanol kedalamnya ( pastikan volume ethanol-nya lebih besar ¼ kali
dari volume ganja didalamnya, kalau bisa jangan kurang danjangan lebih
). Dan setelah selesai, tutup rapat stoples-nya simpan ditempat yang
berhawa rendah dan minim cahaya.
3. Kocok bolak-balik selama +- lima menit setiap harinyaselama 3 minggu ( bisa juga lebih lama jika memang sabar ).
4.
Pada minggu ke-3, buka stopples dan saring dengan menggunakan kain ke
dalam mangkuk. Simpan cairan hasil saringan, dan buang ampasnya. ( untuk
mendapatkan THC yang lebih murni, sebenarnya langkah perendaman ini
bisa diulangi dengan menggunakancairan hasil saringan lama dan daun
ganja yang baru. Tapi tentu saja jika kalian bisa bersabar 3 minggu lagi
)
5. Langkah berikut disebut sebagai double boiling.
Isi panci masak stainless dengan air secukupnya dan didihkan di atas
kompor dengan panas yang sangat kecil. Letakkan mangkuk berisi cairan
hasil saringan diatasnya, dan dijaga jangan sampai air habis karena
mendidih. Jaga supaya air tidak sampai masuk kedalam mangkuk, dan
tambahkan air ketika volume air mulai berkurang karena menguap ( ingat
ethanol adalah zat yang mudah sekali terbakar, jangan sekali-kali
merokok atau bermain korek api pada tahapan ini!). Tunggu sampai ethanol
dalam mangkuk sedikit menguap dan akan meninggalkan cairan residu yang
mempunyai kandungan THC lebih murni.
6. Setelah
selesai, dinginkan cairan residu. Dan untuk mengurangi kekentalan serta
menjaga keawetannya, bisa dicampurkan sedikit minuman ( sedikit saja )
dengan kadar alkohol tinggi ( saya memakai ciu hasil produksi desa
bekonang, jawa tengah.Tapi jika memang punya duit lebih silahkan beli
minuman minuman import berkadar alkohol paling tidak hampir 70% ). Aduk
perlahan lahan sampai tercampur dengan baik dan pindahkan ke botol-botol
bekas tetes mata. Siap dinikmati! :)
Cukup mudah
bukan? Cukup aman untuk dibawa kemana-mana, bisa lewat bandara,
dipinggir jalan, rileks selepas kerja, atau pas lagi sekedar nongkrong.
Sangat bagus bagi para pecandu narkotika yang ingin sembuh, penderita
kanker, penderita HIV/AIDS, penderita depresi berlebihan / insomnia,
menambah nafsu makan, atau bisa juga hanya untuk sekedar recreasional
drugs ( use with respect ). Cairan ini bila disiplin menyimpannya
terlindung dari cahaya, akan semakin awet dan murni karena alkohol
mengikatkandungan THC didalamnya ( biasakan mengocok dulu sebelum
diteteskan ). Untukyang pertama kali mencoba, silahkan 2 atau 3 tetes
dulu (sangat direkomendasikan sedikit saja ), dan lihat reaksinya sampai
kamu benar benarmenemukan dosis yang tepat untuk dirimu. Cara ekstraksi
diatas trial and error, tapi jika kalian sabar pasti berhasil kok. Ok,
selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar