Minggu, 10 November 2013

Homicide Puritan Lirik ( Godblessed Facists )


  • adalah bagaimana manusia menyebut nama tuhannya : “tebas lehernya dahulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya”
    pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta
    supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma
    persetan dengan Surga® sejak parameter pahala
    diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa
    kini leherku-lah yang membuat golokmu tertawa
    target operasi di antara segudang fasis seperti FBR di Karbala
    karena aku adalah libido amarahmu yang terangsang dalam genangan darah
    selangkangan Shanty jika kau menyebut parang bagian dari dakwah
    melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola
    penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera
    para manusia-unggul warisan Pekan Orientasi Mahasiswa
    paranoia statistika agama, wacana-phobia ala F.A.K
    B-A-K-I-N tak pernah bubar, mewujud dalam nafas kultural
    persis wakil parlemen yang kau coblos dan kau tuntut bubar
    partai bisa ular, belukar liberal
    Gengis Khan mana yang coba definisikan moral
    persetankan argumentasi membakar bara masalah
    dengan kunci pembuka monopoli anti-argumen komprehensi satu bahasa
    instruksi air raksa mereduksi puisi hingga level yang paling fatal

    kehilangan amunisi, sakral adalah ambisi
    wadal modernisasi, program labelisasi Abu Jahal
    distopia yang tak pernah sabar untuk menuai badai aku bersumpah untuk setiap jengkal markas yang kalian anggap layak bongkar
    dan setiap buku yang nampak lebih berguna jika terbakar
    jika setiap hal harus bergerak dalam alurmu yang sakral
    sampai api terakhir pun, neraka bertukar tempat dengan aspal
    batalyon pembenci Gommorah sucikan dunia dengan darah
    menipiskan batas antara kotbah dengan gundukan sampah
    jika membaca Albert Camus menjadi alasan badan-leher terpisah
    lawan api dengan api dan biarkan semua rata dengan tanah
    lubang tai sejarah, memang dunia adalah
    kakus raksasa nikahi bongkah kranium kerdil berpinak ludah
    jika idealisme-mu tawaran untuk mengundang surga mampir
    berikan bendera dan seragammu, kan kubakar sampai arang terakhir
    sratus kali lebih dangkal dari kolom Atang Ruswita
    seribu kali lebih busuk dari tajuk majalah Garda
    untuk semua idiot yang berfikir semua ide dapat berakhir diperapian
    tak ada dunia yang begitu mudah untuk kalian hitamputihkan
    mendukung keagungan layak Heidegger mendukung Nazi
    propaganda basi, wahyu surgawi dengan bau tengik terasi
    jika suci adalah wajib dan perbedaan harus melenyap
    maka jawaban atas wahyu parang dan balok adalah bensin, kain dan botol kecap
    yo, fasis yang baik adalah fasis yang mati
    fasis yang baik adalah fasis yang mati
    fasis yang baik adalah fasis yang mati
    tunggu di ujung jalan yang sama saat kalian mengancam kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar