KEKURANGAN DARI TANAMAN GANJA
Selama
lebih dari 3000 tahun, banyak orang di Afrika dan Asia yang menggunakan
ganja dalam berbagai bentuk sediaan, ada yang dikonsumsi dalam bentuk
rokok, terkadang dicampur dengan tembakau, ada pula yang dicampur dengan
daging dendeng atau dioplos dalam minuman.
Menyadari
bahaya dari dampak yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan ganja, maka
berdasarkan Undang - undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika,
Pemerintah menetapkan ganja (bersama opium (beserta aneka turunannya),
kokain, heroin dan beberapa jenis narkotika lainnya) termasuk dalam
Narkotika Golongan I (satu) yang artinya hanya boleh digunakan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan sama sekali tidak boleh
digunakan dalam terapi apapun karena berpotensi sangat tinggi untuk
mengakibatkan ketergantungan.
Ganja
memiliki banyak istilah di kalangan para pemakai atau junkies seperti
cimeng, rasta, ulah, gelek, buda stik, pepen, hawai, marijuana, dope,
weed, hemp, hash (hasish), pot, joint, sinsemilla, grass, dan ratusan
nama jalanan lain yang tersebar di seluruh dunia untuk penamaan ganja.
Sama seperti istilahnya, ganja juga banyak tersebar di berbagai belahan
negara lain, utamanya di negara - negara yang beriklim tropis dan sub
tropis seperti misalnya di Indonesia, India, Nepal, Thailand, Laos,
Kamboja, Kolombia, Jamaika, Rusia bagian Selatan, Korea, dan Amerika
Serikat (Iowa). Ganja yang dalam bahasa Latin dinamakan cannabis,
mempunyai beberapa bentuk daun seperti tembakau yang berwarna hijau, ada
yang berjari lima, tujuh, atau sembilan buah daun dalam setiap batang
daunnya.
Pada
penelitian terakhir tentang ganja, ditemukan ada 3 (tiga) jenis tanaman
ganja yaitu : Cannabis Sativa, Cannabis Indica, dan Cannabis Ruderalis.
Ketiga jenis tanaman ganja itu semuanya memiliki kandungan THC (Tetra
Hydro Cannabinol) yang berbeda - beda tingkat kadarnya untuk setiap
jenisnya. Jenis Cannabis Indica mengandung THC paling banyak, disusul
jenis Cannabis Sativa, dan jenis Cannabis Ruderalis mengandung THC
paling sedikit. THC sendiri adalah zat psikoaktif yang berefek
halusinasi dan ini terdapat dalam keseluruhan pada bagian tanaman ganja,
baik daunnya, rantingnya, ataupun bijinya. Karena kandungan THC inilah,
maka setiap orang yang menyalahgunakan ganja akan terkena efek
psikoaktif yang sangat membahayakan.
Sedemikian
berbahayanya unsur THC dalam ganja itu, sehingga untuk orang yang baru
pertama kali menyalahgunakan ganja saja, akan segera mengalami
intoksikasi (keracunan) ganja yang secara fisik yaitu : jantung berdebar
(denyut jantung menjadi bertambah cepat 50% dari sebelumnya), bola mata
memerah (disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler pada bola mata),
mulut kering (karena kandungan THC mengganggu sistem syaraf otonom yang
mengendalikan kelenjar air liur), nafsu makan bertambah (karena
kandungan THC merangsang pusat nafsu makan di otak), dan tertidur
(setelah bangun dari tidur, dampak fisik akan hilang).
Secara
psikis, penyalahgunaan ganja juga menyebabkan dampak yang cukup
berbahaya seperti timbulnya rasa kuatir (ansienitas) selama 10 - 30
menit, timbulnya perasaan tertekan dan takut mati, gelisah, bersikap
hiperaktif (aktifitas motorik mengalami peningkatan secara berlebihan),
mengalami halusinasi penglihatan (dalam bentuk kilatan sinar, warna -
warni cemerlang, amorfiaq, bentuk - bentuk geometris, dan wajah - wajah
para tokoh. Juga bisa dalam bentuk tanggapan pancaindera visual dan
pendengaran tanpa adanya rangsangan, seperti melihat orang lewat padahal
tidak ada orang lewat, mendengar suara padahal tidak ada suara),
mengalami perubahan persepsi tentang waktu dan ruang (misalnya, satu
meter dipersepsi sepuluh meter, sepuluh menit dipersepsi satu jam),
mengalami euphoric (rasa gembira berlebihan), tertawa terbahak - bahak
tanpa sebab (tanpa rangsangan yang patut membuat orang tertawa), banyak
bicara (merasa pembicaraannya hebat), merasa ringan pada seluruh tungkai
badan, mudah terpengaruh, merasa curiga (tapi tidak menimbulkan rasa
takut, bahkan cenderung menyepelekan dan menertawakannya), merasa lebih
menikmati musik, mengalami percaya diri berlebihan (merasa penampilan
dirinya paling hebat walau kenyataannya sebaliknya), mengalami
sinestesia (misalnya, melihat warna kuning setiap kali mendengar nada
tertentu), dan mengantuk lalu tertidur nyenyak tanpa mimpi setelah
mengalami halusinasi penglihatan selama sekitar 2 (dua) jam.
Bagaimana
dengan penyalahgunaan ganja dalam dosis rendah dan sedang? Dampaknya
juga sama berbahayanya, seperti mengalami hilaritas (berbuat gaduh),
mengalami oquacous euphoria (euphoria terbahak - bahak tanpa henti),
mengalami perubahan persepsi ruang dan waktu, berkurangnya kemampuan
koordinasi, pertimbangan, dan daya ingat, mengalami peningkatan kepekaan
visual dan pendengaran (tapi lebih ke arah halusinasi), mengalami
conjunctivitis (radang pada saluran pernafasan), dan mengalami
bronchitis (radang pada paru - paru).
Pada
penyalahgunaan ganja dengan dosis tinggi, dampak yang diakibatkan
adalah seorang penyalahguna ganja akan mengalami ilusi (khayalan),
mengalami delusi (terlalu menekankan pada keyakinan yang tidak nyata),
mengalami depresi (mental mengalami tekanan), kebingungan, mengalami
alienasi (keterasingan), dan halusinasi (terkadang, juga disertai gejala
psikotik seperti rasa ketakutan dan agresifitas).
Bahaya
penyalahgunaan ganja secara teratur dan berkepanjangan juga berakibat
fatal berupa gangguan fisik dan gangguan psikis. Gangguan fisiknya
antara lain : mengalami radang paru - paru, mengalami iritasi dan
pembengkakan saluran nafas, mengalami kerusakan pada aliran darah
koroner dan beresiko menimbulkan serangan nyeri dada, beresiko terkena
kanker lebih tinggi (karena daya karsinogenik yang terdapat pada ganja
jauh lebih tinggi dari pada tembakau), menurunnya daya tahan tubuh
sehingga mudah terserang penyakit (karena penyalahgunaan ganja menekan
produksi leukosit), serta menurunnya kadar hormon pertumbuhan baik
hormon tiroksin (hormon kelenjar gondok) dan maupun hormon kelamin pada
laki - laki dan perempuan. Selain itu, gangguan fisik yang ditimbulkan
juga menyebabkan pengurangan produksi sperma pada laki - laki dan
gangguan menstruasi dan aborsi pada perempuan.
Sedangkan,
gangguan psikis akibat penyalahgunaan ganja secara teratur dan
berkepanjangan menyebabkan : menurunnya kemampuan berpikir, membaca,
berbicara, berhitung, dan bergaul, terganggunya fungsi psikomotor
(gerakan tubuh menjadi lamban), kecenderungan menghindari kesulitan dan
menganggap ringan masalah, tidak memikirkan masa depan, dan terjadinya
syndrom amotivasional (tidak memiliki semangat juang).
Bisa
kita bayangkan, betapa mengerikannya bahaya yang ditimbulkan akibat
penyalahgunaan ganja, bahkan untuk menghentikan seseorang yang sudah
terbiasa mengkonsumsi ganja juga tidak mudah. Hal ini mengingat dampak
yang diakibatkan dari penghentian penyalahgunaan ganja juga tidak kalah
berbahayanya, yaitu munculnya gejala putus zat (”withdrawal syndrome”)
seperti insomnia (kesulitan tidur), mual, mialgia, cemas, gelisah, mudah
tersinggung, demam, berkeringat, nafsu makan menurun, fotofobia (takut
akan cahaya), depresi (bisa berakibat si korban nekad melakukan aksi
bunuh diri), bingung, menguap, diare, kehilangan berat badan (sebagai
akibat dari menurunnya nafsu makan), dan tremor (badan selalu gemetar).
Untuk merawat dan memulihkan korban penyalahguna ganja, dibutuhkan
perawatan terapi dan rehabilitasi secara terpadu yang sekarang banyak
diselenggarakan oleh berbagai LSM dan Instansi Pemerintah yang “concern”
terhadap permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
Kini,
kita sudah melihat semua tentang bahaya dan dampak dari penyalahgunaan
ganja sebagaimana terurai di atas. Tugas kita semua selanjutnya adalah
mencegah jangan sampai ada anggota keluarga, teman, sahabat, handai
taulan, atau orang - orang di sekeliling kita yang terkena jerat
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, khususnya ganja.
KELEBIHAN TANAMAN GANJA
Menurut
badan kesehatan, strategi yang lebih baik dalam memperoleh keseimbangan
rasio ini adalah memakan makanan yang rasio omega 6 dan 3-nya lebih
baik dalam satu komposisi. Salah satu sumber makanan ini dan kebetulan
juga yang terbaik adalah biji ganja. Biji ganja menjadi solusi terbaik
karena kandungan asam lemak omega 6 dan 3-nya adalah 3:1, rasio optimal
yang bahkan melebihi standar badan kesehatan dunia.
Minyak
dari biji ganja mengandung asam lemak tak jenuh super (super
polyunsaturated fatty acid) yang langka seperti GLA (gamma-linoleic
acid) dan stearidonic acid (SDA) dalam jumlah yang banyak. GLA sendiri
merupakan asam lemak yang jarang dan tidak ditemukan dalam jenis
biji-bijian lain, bahkan yang sudah menjadi konsumsi umum seperti biji
rami, biji bunga matahari, kacang kedelai, biji labu, biji rapeseed
(canola) atau minyak zaitun (olive oil).
Kandungan
asam lemak jenuh dari bji ganja sangatlah rendah, tidak sampai 10 %
dari kandungan minyaknya. Selain itu minyak biji ganja juga tidak
mengandung sama sekali trans fatty acid yang merupakan lemak jahat yang
dapat menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Kandungan lain dari minyak
ganja adalah komposisi asam amino dan struktur protein yang kualitasnya
tinggi. Protein dari biji ganja juga mengandung semua asam amino dalam
jumlah yang lebih besar daripada sumber-sumber protein lengkap lain
seperti daging, susu, telur dan semua biji-bijian kecuali kedelai, asam
amino dalam minyak biji ganja ini pun juga terdapat dalam komposisi yang
jauh lebih sehat daripada semua sumber makanan tadi.
Protein
dari minyak biji ganja mengandung dua protein globular yang berupa
albumin (33%) dan edestine (67%) dengan struktur yang mirip dengan
protein yang dihasilkan dalam darah sehingga lebih mudah diserap oleh
tubuh. Protein biji ganja juga bebas dari antinutrient seperti phytic
acid, enzim trypsin dan papain yang terdapat pada kedelai. Dalam kadar
jumlah kandungan total asam amino, biji ganja memang berada di posisi
kedua daripada kacang kedelai, namun keberadaan antinutrient dalam
kacang kedelai seperti phytic acid yang terbukti menghalangi penyerapan
vitamin dan mineral seperti vitamin A, D, zat besi, kalsium dan seng
serta enzim trypsin dan papasin yang mengurangi penyerapan protein dan
kalsium oleh tubuh membuat posisi kacang kedelai sebagai sumber protein
nabati utama perlu dipertimbangkan kembali.
Kandungan-kandungan penting lain dari minyak biji ganja adalah sebagai berikut;
Dengan
berbagai manfaat yang terkandung dalam biji ganja ini, pengolahan dan
pemrosesannya pun juga harus dapat menjaga kandungan di dalamnya. Cara
terbaik untuk menyajikan biji dan minyak ganja adalah tanpa dimasak,
jika harus dimasak pun suhunya harus dijaga dibawah titik didih (212
̊̊F) agar asam lemak tak jenuhnya berubah menjadi peroksida yang tidak
sehat. Minyak dan biji ganja sebaiknya tidak digoreng karena akan
merusak kandungan dan rasanya.
Penyakit
jantung adalah penyebab kematian nomor satu di dunia, peringkat kedua
ditempati oleh kanker dan ketiga TB (Tuberkolosis). Ilmuwan biokimia dan
ahli gizi sedunia berpendapat bahwa penyakit jantung dan kebanyakan
kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh degenerasi lemak yang dipicu
oleh konsumsi berlebihan asam lemak jenuh dan minyak sayuran refinasi
yang mengubah asam lemak esensial menjadi zat-zat karsinogenik yang
berbahaya. Asam lemak esensial dan asam lemak tak jenuh sangat sensitif
terhadap oksidasi dan sinar matahari. Bila terpapar pada gelombang
ultraviolet (sinar matahari) asam lemak ini mengalami reaksi yang
menghasilkan radikal bebas. Sebuah foton tunggal dari gelombang sinar
matahari dapat ditangkap oleh elektron pada atom karbon, elektron ini
kemudian tereksitasi dan meninggalkan orbitnya dan menabrak elektron
lain atau membawa inti hidrogen dan memulai sebuah reaksi berantai yang
berlanjut hingga 30000 kali siklus. Ikatan-ikatan pada rantai karbon
asam lemak ini kemudian lepas dan menghasilkan berbagai molekul baru
seperti ozonides, peroxides (yang menghancurkan jaringan paru-paru),
hydroperoxides, polymers dan hydroperoxyaldehydes yang kesemuanya
beracun bagi tubuh. Walau asam lemak esensial dan asam lemak tak jenuh
merupakan bahan baku dasar bagi kehidupan, kerapuhannya terhadap
oksidasi dan sinar matahari merapukan sebuah paradoks yang dipecahkan
sendiri oleh alam dengan membuat antioksidan kuat dan pengumpul radikal
bebas yang mengatur laju dan tingkat oksidasi serta menangkap radikal
bebas sebelum terjadi reaksi berantai yang tidak terkontrol. Dua dari
antioksidan dan penangkap radikal bebas yang terbaik adalah vitamin A
dan E. Alam mendesain keduanya larut dalam polyunsaturated oils dan
kemudian berfungsi membuat perisai bagi asam lemak ini dari oksidasi dan
sinar matahari.Biji ganja mengandung semua dari 8 asam amino esensial
sebagai berikut; Leucine, Lysin, Theroine, Phen+tyro, Valine,
Meeth+cyst, Isoleucin dan Tryptophan dengan jumlah kesemuanya lebih
tinggi dari sumber protein yang biasa dikonsumsi manusia seperti putih
telur, tofu bahkan susu sapi. Selain kedelapan asam amino esensial ini,
biji ganja juga mengandung 2 (dua) asam amino non-esensial yang
diperlukan sebagai bahan baku untuk membuat serum albumin dan globulin.
Semuanya membuat biji ganja menjadi sumber protein yang lengkap bagi
kebutuhan manusia.Setiap biji ganja juga mengandung 35% karbohidrat, 30%
asam lemak, 35% serat, kalsium, magnesium, fosfor, potassium, vitamin
A, B1, B2, B3, B6, C, D, E dan hanya 8% asam lemak jenuh.
Dengan
cita rasa kacang, susu ganja adalah salah satu pilihan jenis makanan
yang penuh nutrisi. Kandungan GLA (Gamma Linolenic Acid) membuatnya
lebih baik daripada susu kedelai, susu beras, susu almond (yang tidak
mengandung GLA sama sekali). GLA yang merupakan 'omega-6 baik' adalah
nutrisi langka yang berperan dalam produksi prostaglandin dalam tubuh.
Prostaglandin adalah hormon yang berperan dalam pengaturan tekanan
darah, kontraksi otot halus, inflamasi dan bahkan membantu gejala
premenstruasi.
Konsumsi
biji ganja dapat membantu proses penyembuhan penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh. Hal ini terbukti dengan keberhasilan
penggunaannya sebagai asupan makanan bagi penderita tuberkulosis untuk
menangani masalah malnutrisi, penelitian ini dilakukan oleh
Czechoslovakia Tubercular Nutritional Study pada tahun 1955.
Kandungan
asam lemak esensial dalam minyak biji ganja adalah salah satu yang
tertinggi di antara biji-bijian lain di dunia (80%-81% dari total volume
minyak). Dengan rasio Omega-6 banding Omega-3 yang dianggap sempurna
(melebihi standar kesehatan dunia) yaitu 3 banding 1. Biji ganja juga
satu-satunya (yang diketahui sampai sekarang) mengandung kesemua asam
lemak esensial (EFA-Essential Fatty Acid) termasuk SDA (Stearidonic
Acid) yang langka dan GLA (Gamma Linolenic Acid) atau super Omega-6 yang
jarang terdapat pada sumber proten nabati lain kecuali Borage dan
Evening Primrose.
Manuver
Ekonomi Politik DEAAsosiasi Industri Ganja (Industrial Hemp
Association/IHA) telah melakukan inisiatif untuk meyakinkan konsumen
bahwa produk makanan dari ganja yang mereka konsumsi tidak membuat
mereka mendapatkan hasil positif bagi tes narkotika jenis ganja dengan
meluncurkan program TestPledge pada tahun 2001. Hampir seluruh produsen
makanan dari bahan biji dan minyak ganja di Amerika Utara telah
bergabung dengan program TestPledge ini. TestPledge melakukan kontrol
dengan membatasi kadar sisa zat aktif THC yang sebenarnya tidak
berbahaya bagi kesehatan dalam produk minyak ganja dan biji ganja untuk
menghilangkan resiko munculnya hasil positif pada tes narkotika jenis
ganja.
Berdasarkan
studi yang dikomisikan oleh Canadian Governmental Research Program dan
dipublikasikan pada Journal of Analytical Toxicology tahun 2001 (Volume
25, Nov/Dec. 2001), TestPledge mewajibkan setiap perusahaan yang
tergabung dalam programnya untuk menguji setiap produk biji dan minyak
ganja mereka untuk mematuhi batas kadar THC untuk minyak ganja sebesar
0.5 ppm (parts per million) dan biji ganja 1.5 ppm. Batasan ini telah
menjadi norma de-facto perusahaan-perusahaan pengolah tanaman ganja
sejak pertengahan tahun 1998, tepatnya setelah Canadian Hemp Regulation
berlaku efektif. Sayangnya DEA (Drug Enforcement Agency) terus menerus
memakai standar tes narkotika dari masa lalu sebagai wacana untuk
menekan dan membatasi industri ganja. Kebijakan DEA ini dianggap munafik
karena DEA tidak melakukan serangan yang sama kepada produsen bagel
dari biji opium yang mempromosikan penggunaan opium dalam makanan,
walaupun biji opium juga berasal dari tanaman narkotika (opium) yang
sama serta mengandung zat opiates yang juga dapat muncul positif dalam
tes narkotika.
Walaupun
DEA pernah mengumumkan larangan internasional kepada seluruh jenis
produk minyak dan biji ganja di tahun 2001. Keputusan ini kemudian
dibatalkan pada tahun 2004 setelah suksesnya banding yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan terkait pada US Circuit Appeals ke-9 di San
Fransisco.
NB ~
- Gunakan Ganja sesuai dosis
- Baca Berpikir dan Berdiskusi sebelum munjugde tanaman ini
- Efek yang dihasilkan lebih menguntungkan daripada merugikan
- Tetap jaga senyumanmu dari PEMERINTAH JAHATmu !
- LEGALIZE IT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar