Sabtu, 16 November 2013

Membela GANJA

Banyak dari kita yang kadang-kadang menggunakan zat tertentu untuk recreational drugs demi mengatasi rasa depresi dan bosan sebagai mahkluk yang terjebak dalam rutinitas kehidupan modern. Walaupun mungkin, banyak juga yang tidak mengakuinya dengan berbagai pertimbangan. Semisal, konsekuensi hukum,  atau bisa juga rasa malu yang mengharuskan mereka untuk jaga image karena status sosial mereka di masyarakat. Mulai dari Ganja, LSD, Alkohol, Methampethamine ( nama resmi sabu ), atau berbagai obat anti anxietas dan depresi  golongan benzodiazepines dengan merk dagang seperti Valium, Xanax, Dumolid, Rivotril, Calmlet, dsb (Benzodiazepines adalahgolongan obat anti anxietas yang sangat menimbulkan adiksi, pemakaian terus menerus selama 3 minggu dan dijamin kalian akan menjadi pencandu setianya. Obat golongan ini sangat buruk bagi kesehatan, efek samping seperti potensi pneumonia, penurunan kreatifitas dan kecerdasan, rambut rontok, menghilangkan nafsu makan, dan masih banyak lagi. Pembebasaan kecanduan pada benzodiazepines lebih susah daripada pencandu heroin ataupun putaw yang disuntikkan). Bahkan yang sangat legal seperti tembakau, sebenarnya adalah salah satu psikotropika penenang, tapi sekaligus paling banyak memberikan kerugian bagi tubuh menurut berbagai penelitian.

Yang paling mengherankan sebenarnya adalah

Nama Saya : IWAN FALS

Nama asli saya Virgiawan Listanto, tapi orang umum mengenal  saya sebagai Iwan Fals. Saya dikenal sebagai  musisi besar di negeri ini. Bukan sekedar musisi besar, banyak juga yang menganggap saya semacam penyambung lidah rakyat kecil. Sejenis dengan pahlawan, tapi bukan jenis yang banyak ditulis di kurikulum sekolah. Saya musisi yang memainkan balada, kaya dengan suara gitar akustik dan harmonika seperti halnya Bob Dylan. Dan liriknya? Orang-orang mengamini sebagai sepenuhnya perlawanan. Tiga dekade lebih saya bermain musik, menyaksikan zaman mengalami perubahan dari masa ke masa. Dan saya pernah berada di sebuah masa dimana negeri ini benar dikuasai oleh sebuah tiran. Tiran yang keras dan represif. Keras bagai batu, tidak segan membunuh siapa saja yangberusaha mengusik kekuasaannya. Tiran yang di mukanya selalu terpasang senyum hangat, tapi di belakang mampu menggorok leher pemberontak dengan darah yang sedingin balok es. Sebuah masa dimana negeri ini mempunyai rakyat yang melulu melarat dan ketakutan. Dan saya adalah seorang seniman, waktu itu seni adalah alat yang paling masuk akal untuk melakukan perlawanan. Saya waktu itu adalah pemuda, tetap berdidih darah tanpa takut di tengah badai represi. Saya pemuda,makanya saya ugal-ugalan, kurang ajar dalam membangkang. Iya, saya pembangkang, saya punya tekad, mungkin waktu itu juga nekat, tidak perduli konsekuensi. Berikan saya sebuah gitar, dan akan saya nyanyikan balada satir yang menginspirasi perlawanan.

Tengah lagu suaraku hilang sebab hari semakin bising
Hanya bunyi peluru di udara gantikan denting suara gitarku
Mengoyak pasrah nurani jauhkan jarak pandangku
Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar
Jariku menari dan takkan pernah berhenti sampai wajah tak murung lagi…
( Di balik bening mata air tak pernah ada air mata )



Saya sebenarnya

Minggu, 10 November 2013

Homicide – Semiotika Rajatega Lirik


MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista
hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika
bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral
jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar
MC butuh federasi dan breakbeats berdasi
untuk sekantung wacana basi dan eksistensi
MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon
amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon
sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar
bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar
gelora manuver rima Kahar Muzakar
tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar
hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis
persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis
krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’
sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas
berusaha setengah mati menjadi negasi
berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi
mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret
tak sabar menunggu saat

Thufail Al Ghifari Re : Puritan Lirik ( Homicide Is Dead )


Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum …
Muslim strikes back yo…(strikes back)

Adalah bagaimana para atheis menyangkal nama Tuhannya
Fitnah terlebih dahulu tanpa beri kesempatan untuk bertanya
Tentukan setiap tema legitimasi logika seperti hak cipta
Supaya bisa kucuci seluruh ketololanmu dengan aqidah
Persetan dengan logika sejak parameter hak asasi kuffur dengan seberapa banyak maksiat yang kau benarkan tuk tetap ada
Kini lehermu-lah yang membuat golokku terasah
Target operasi diantara segudang komunis seperti sosialis di tempat sampah
Karena aku adalah libido kemarahanmu yang terangsang pada kedangkalan isi penipu Marxis idiot atheis yang tetap melacur di kelurahan nasionalis

Para manusia goblok warisan orientasi kontra pantura
Atheis berbisa ular belukar liberal
Idiot mana yang coba definisikan moral
Persetan dengan diskusi tanpa implementasi dan kunci pembuka hati dialektika omong kosong seribu bahasa
Instruksi air raksa
Sahabatku yang kau murtadkan tanpa sadar ke jurang neraka
Reduksi basa-basi hingga ke kafir yang paling fatal
Dustakan banyak dalil
Pluralis adalah ambisi
Wadah amunisi kalian memang lebih

Homicide Puritan Lirik ( Godblessed Facists )


  • adalah bagaimana manusia menyebut nama tuhannya : “tebas lehernya dahulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya”
    pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta
    supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma
    persetan dengan Surga® sejak parameter pahala
    diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa
    kini leherku-lah yang membuat golokmu tertawa
    target operasi di antara segudang fasis seperti FBR di Karbala
    karena aku adalah libido amarahmu yang terangsang dalam genangan darah
    selangkangan Shanty jika kau menyebut parang bagian dari dakwah
    melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola
    penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera
    para manusia-unggul warisan Pekan Orientasi Mahasiswa
    paranoia statistika agama, wacana-phobia ala F.A.K
    B-A-K-I-N tak pernah bubar, mewujud dalam nafas kultural
    persis wakil parlemen yang kau coblos dan kau tuntut bubar
    partai bisa ular, belukar liberal
    Gengis Khan mana yang coba definisikan moral
    persetankan argumentasi membakar bara masalah
    dengan kunci pembuka monopoli anti-argumen komprehensi satu bahasa
    instruksi air raksa mereduksi puisi hingga level yang paling fatal

Marjinal Movement

Telah sepuluh tahun Marjinal, sebagai sebuah band hidup di tengah masyarakat, sekaligus dihidupi masyarakat. Sepuluh tahun, satu dasawarsa, bukan sebuah perjalanan yang mulus dan langsung lepas landas begitu saja. Masih banyak aral-merintang, jalan penuh onak-duri, sekaligus terjal berbatu. Kalau mau merunut kembali ke belakang, membayangkan proses pertama band Marjinal didirikan, dari sebuah kamar kos-kosan di bilangan Lenteng Agung, Jakarta, dimana kita bertemu dengan kawan-kawan yang mempunyai kepedulian, kesadaran yang sama sekaligus gelisah melihat keadaan negeri ini, hanya satu kata yang terus terngiang: Perubahan!
Dari sebuah kamar kos itu, kita merencanakan sebuah perubahan dengan musik yang diciptakan, disamping komik, desain sablon yang dicetak di kaos-kaos. Kita terilhami kenyataan yang luas: kehidupan buruh, tukang ojek, pedagang kaki-lima, tukang getek, orang-orang yang berjubel di Kereta Rel Listrik dari daerah pinggiran menuju Kota, mahasiswa, dan kalau mau disebut satu per satu begitu panjang dan masih panjang lagi … Begitu banyak kenyataan hidup orang-orang yang menjadi sumber ilham bagi kerja dan karya kami.
Awalnya band kami bernama Anti-ABRI, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, sebuah institusi militer yang menjadi momok, menebar fasisme ala Orde Baru. Lalu kami merubahnya, menjadi Anti-Military, bersamaan dengan berubahnya nama institusi militer di negeri ini. Lalu kami merubah nama, menjadi MARJINAL, sebuah band yang komit dengan ruang bermain di kampung-kampung di seantero Tanah Air.

Mungkin Anda ada yang berselancar dengan internet menemukan band MARJINAL dalam Wikipedia- ensiklopedia gratisan- yang mengkategorikan Marjinal sebagai band Anarcho Punk. Kami sendiri tidak tahu

MEMBUAT PUNK HC MENJADI ANCAMAN "KEMBALI" !

Pergerakan punk/hc yang sesungguhnya adalah sebuah gerakan revolusioner anti-penindasan dan sebuah gerakan libertarian dari kelompok orang-orang yang tidak puas dengan kondisi dunia saat ini. Sebuah counter-culture
Punk, hc atau apa pun namanya, dalam konteksnya, adalah sebuah gerakan resistensi. Kita semua dapat mempelajari mengenai soal tersebut dari sejarah munculnya budaya punk, hingga perkembangannya ataupun berbagai gerakannya dalam ruang lingkup sosial politik. Kita lihat dulu dari band the Sex Pistols, sebuah band punk yang pada masanya merupakan sebuah ancaman yang cukup besar bagi sistem pemerintahan monarki di Britania yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth. Band ini pada zamannya sangat mencolok karena selain mereka tampil dengan penampilan yang “shocking” dan unik, mereka juga tampil terang-terangan menghujat sang ratu, mengibarkan bendera anarkisme, dan mempropagandakan nihilisme.
Pada inti dari pergerakan awalnya (sebelum merekja mengubah haluan dari konsep revolusi kepada masalah uang), mereka terang-terangan membuka kebobrokan dari sistem monarki, dimana pada masa itu jumlah pengangguran di Inggris sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan dan tampaknya kaum kelas penguasa malah semakin kaya seiring dengan semakin menurunnya taraf hidup kelas menengah ke bawah dan kelas pekerja. Dari situ kita dapat melihat bagaimana pada awal kemunculannya, budaya punk adalah sebuah budaya penentangan, budaya resistensi terhadap ketidakseimbangan sistem yang beralaku.
Gerakan resistensi yang mengantar kaum muda yang putus harapan kepada sebuah idealisme baru mengenai pemberontakan kaum muda, tidak padam walau pun the Sex Pistols pada akhirnya menjadi sell-out (berkolaborasi dengan kaum kapitalis demi keuntungannya sendiri). Kemunculan band anarcho-punk

HOMICIDE Movement

Seperti yang banyak diakui orang, Homicide adalah sebuah anomali. Mereka adalah band hiphop yang lebih dikenal di scene hardcore/punk dibanding popularitas mereka di scene hiphop. Meski beberapa pelaku di scene hiphop indonesia mengakui bahwa Homicide adalah salah satu pioneer di tanah air, mereka tak cukup dikenal terutama oleh para anak-anak hiphop kemaren sore. Ini dikarenakan oleh Homicide sendiri yang sangat tidak peduli pada produktivitas materi. Untuk seukuran band seperti mereka yang sudah berumur hampir 10 tahunan, mereka terhitung sebagai band yang sangat pelit dalam menghasilkan materi. Lagu-lagu mereka hanya beredar dikalangan tertentu dan sangat sulit didapat, hanya ada di beberapa kompilasi dan demo yang sangat sukar ditemukan di ‘pasar’. Tapi mereka terkenal karena hebatnya materi-materi itu sendiri. Legends live because they are that great. Meskipun sedikit tapi cukup membelalakkan mata orang, tak hanya penggemar hiphop tapi juga para penggemar genre lain, terlebih di scene punk/hardcore dimana mereka sering memberi cameo (featuring) di beberapa band underground Bandung dari Undercontrol hingga Balcony hingga Puppen. Tak boleh dilupakan pula, keterlibatan mereka di aktivisme, konsistensi mereka thd etos D.I.Y dan integritas mereka sebagai MC yang tak kenal kompromi dalam hal estetika hiphop, melahirkan anekdot lucu bahwa Homicide adalah band hiphop yang lebih ‘punk’ dari band punk di Indonesia, sekaligus sebuah band punk yang lebih ‘hiphop’ dari grup-grup hiphop di tanah air. Tak heran jika banyak orang yang menanti terlalu lama untuk album ini dan untungnya penantian itu berakhir memuaskan.
Oke… langsung ke album. “Album ini bukan album artian sesungguhnya” begitu tulis Morgue Vanguard dalam liner notes pengantar CD ini. Dan memang demikian adanya. Album ini lebih merupakan dokumentasi

Sabtu, 09 November 2013

PUISI ALIBI

inilah lakon opera van curi..
aparatnya mencuri..
pemimpinnya tidak punya solusi...
hukumnya tidak mengadili...
ulamanya bersembunyi
di kuil membisu menuli..

maka kini aku tinggal menunggu romantika ini bubar bubrah..
menyisakan sekerat sejarah...
yang bercerita tentang tanah
yang merah berdarah-darah...

ini negeri tong kosong..
malingnya berantakan...
huahahahahahahahahahaaa...
DAHSYATTTTT.....
JUARAAAAAA....!!!
 
 
Source : Arogansi Kapitalis

ANTI PEMERINTAH

Saya bukan orang yang suka dengan segala macam presiden yang ada di dunia ini. Saya juga tidak suka sama pejabat dan anggota parlemen dari mana pun asalnya. Menurut saya, mereka adalah jabatan yang tidak perlu ada di dunia ini. Sejak pertama kali mengenal dunia ini hingga sekarang, saya tidak pernah melihat pemerintah mempunyai fungsi yang efisien dalam menciptakan kesejahtraan. Hampir semua pemerintahan selalu berkata kalau mereka melakukan segala hal untuk mensejahtrakan rakyat. Is that true? I don't think so.

Utang negara yang banyaknya minta ampun, siapa yang membuatnya? Rakyat? Bukan. Tapi pemerintah. Dengan dalih yang sama, mensejahtrakan rakyat. Tapi nyatanya hal itu tidak benar. Banyak uang yang dipinjam justru masuk ke kantong sejumlah oknum. Yang sampai pada rakyat hanya ampas-ampasnya. Jalan raya dan fasilitas umum rusak semua. Padahal tugas pemerintah kan itu, menciptakan infrastruktur. Sederhana sekali. Yang membuat mutakhir adalah para individu dan swasta. Untuk menjalankan tugas sederhana seperti itu saja, pemerintah tidak mampu melakukannya, padahal sudah utang sana-sini. Tarik pajak dan menaikan inflasi hingga rakyat berteriak. Yang parahnya, setelah mengutang banyak hal, dan memasukan uang-uang dalam kantung sendiri, rakyat kemudian diperas untuk membayar utang yang dibuat pemerintah. Di mana adilnya hidup?

Kiri ! Jalan Terus !

Kiri, adalah jika orang berdiri menghadap ke Timur maka di sebelah kirinya adalah utara. Suka atau tidak suka. Dan di sebelah kanannya adalah selatan, juga suka atau tidak suka. Di Amerika, yang disebut kiri atau left berarti "The individuals and group who advocate the adoption of sometimes extreme messure in order to achieve the equality, freedom, and well-being of the citizens of a state". (Perorangan atau kelompok yang membenarkan dipakainya sewaktu-waktu tindakan ekstrim untuk mencapai persamaan, kemerdekaan, dan kesejahteraan warga negara dari suatu negara). Dan berarti juga "The opinion of those advocating such messures as opposed to conservative opinion". Jadi ringkasnya "kiri" itu kebalikan dari "konservatif".

Dahulu ketika kita dijajah, kaum kolonial Belanda mengonotasikan bahwa seseorang yang berpeci itu adalah "kiri" alias penentang pemerintah kolonial Belanda. Barangkali juga ada benarnya, sebab Alimin tokoh PKI yang memberontak tahun 1926 memakai peci, Soekarno yang dirikan PNI di tahun 1927 dan bersikap non-kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda, juga memakai peci.

Terjadilah suatu peristiwa di Sekolah Menengah Umum yang ketika itu masih disebut AMS (Algemeene Midelbare School) di Jogja. Seorang murid sekolah

Dont Trust the BANK !

Menabung adalah pangkal kaya.....yayayayayyayayayayyaa...pepatah itu sepertinya sudah menjadi petuah yang sangat bijaksana bagi kita semua. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai mempertanyakan hal tersebut, seperti hal-hal lain yang saya pertanyakan kebenarannya. Kegiatan menabung sangat erat kaitannya dengankeberadaan sebuah BANK, ya...BANK, yang katanya tempat paling aman untuk menyimpan uang...hmmmmmm, apakah memang demikian realitasnya??? BANK selalu dianggap sebagai sahabat sejati para penabung, selain iming-iming bunga, BANK menawarkan pula proteksi terhadap uang anda. Namun sampai detik ini saya yakin belum semua orang yang menabung di BANK mengetahui tentang kebusukan-kebusukannya.

BANK adalah tempat pemusatan modal masyarakat yang nantinya akan diputarkan untuk membiayai, entah apa kegiatannya, dan hal tersebut dapat dilakukan tanpa harus diketahui oleh nasabahnya. Alasan mengapa BANK selalu mempromosikan diri supaya orang-orang menabung padanya, adalah karena selama ini perputaran uang sulit dikontrol oleh para agen-agen kapitalis sehingga sangat sulit untuk mengakumulasikan modal. Dengan adanya BANK maka akan terdapat sebuah tempat pengumpulan modal dari hasil pengumpulan uang-uang yang ada di masyarakat. Namun dari manakah modal-modal itu terkumpul??? Yaa...dari uang tabungan anda-anda juga!!! Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit, begitu kira-kira logikanya. Jika

Akhiri Sepi

Genap menahun, ku menyendiri
Tanpa sosok yang, mengisi hari, ‘tuk ku nikmati
Hampa terasa dan sepi pun menyapa…

Ku tinggal mati, rasa yang pernah, t’rus menghantui
Ku coba berlari, terus menghindar, dustai hati
Sesak terasa…dan aku pun tersiksa…
Lewati batas luka…luka….

Dan…semua tak pernah terduga…
Satu impian, datang…..
Dan…semua tak pernah terduga
Satu impian…datang…

Ku ingin terikat, akhiri sepi, tak lagi sendiri….
Selimuti luka, basuhi perih, selamatkan hati….
Lepas terasa, dia datang dan menjelang….begitu luar biasa….Dia….

Dan…semua tak pernah terduga…
Satu impian, datang…..
Dan…semua tak pernah terduga
Satu impian…datang…

Jaahil Murokkab "BUKAN “diri pribadiku” melainkan dari “diri sosialku”..."

Bertanyalah seorang kawan disuatu sudut ruang dan waktu,
apakah engkau, wahai Jaahil., akan marah-marah karena
oleh berita tentang korupsi dan korupsi dan korupsi?
yang disembunyikan, yang ditutup-tutupi, atau
yang dibeberkan, yang dibawa ke kamar-kamar pengadilan

Jaahil menjawab: Tidak. Ambillah dunia seluruhnya,
genggam dan kepalkan di tanganmu, lalu telan semuanya,
aku berdoa semoga perutmu tidak sobek karenanya...
Ambillah negara ini, tanah ini, modal ini, perusahaan ini,
hutan ini, gedung-gedung ini, nurani rakyatmu ini-apapun saja,
ambillah, curilah, rampoklah, segalanya jangan kau sisa...

Dan aku tak punya urusan pribadi dengan semua itu.
Aku tak punya kepentingan pribadi terhadap itu semua.
Bertengkarlah manusia, berperanglah,

KALIAN !

Dulu memang saya simpatik dengan kalian tapi sekarang tidak lagi. Kalian memang memuakkan, membuat dunia beserta kehidupan di dalamnya jadi kacau balau karena ulah kalian.

Cara hidup kalian yang sangat rendah membuat kemarahan jadi sesuatu yg wajar saja muncul, begitupun dengan ketololan kalian akibat dari kerendahan pahaman serta kesadaran kalian ... sungguh bodoh ! Persoalan selera yang rendah pun juga menjadi sesuatu yang sungguh sangat menjengkelkan, selera kalian menyebabkan munculnya sampah-sampah dalam urusan estetika. Sudah semestinya kalian tidak berhak untuk hidup kalau pun mau hidup sebaiknya kalian tidak banyak tingkah, sebaiknya kalian tenang-tenang saja hidup dibawah kekuasaan mereka-mereka yg memang lebih berhak menguasai kalian. Jadi berhentilah mengulang-ulang lelucon tentang kesetaraan, jelas kalian berbeda.

Kemiskinan memang adalah kombinasi yg pas dengan kerendahan selera kalian, kemiskinan juga pasangan yg pantas bersanding dengan cara hidup kalian yg memuakkan, dan bau kalian yg membuat mual memang cocok untuk dihadirkan bersamaan dengan kemiskinan. Kalian adalah

Konsep (A)

Etimologi
Kata anarki adalah sebuah kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) dan anarchie (Belanda/Jerman/Perancis), yang juga mengambil dari kata Yunani anarchos/anarchia. Ini merupakan kata bentukan a (tidak/tanpa/nihil) yang disisipi n dengan archos/ archia (pemerintah/kekuasaan). Anarchos/anarchia = tanpa pemerintahan. Sedangkan Anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. Indonesia memiliki banyak komunitas anarkis yang benar benar hidup dan eksistensinya memang ada, pengertian anarki di Indonesia masihlah amat sempit di akibatkan pembodohan pemerintahannya yang tidak mau tersaingi dan mempengaruhi semua elemen masyarakat dengan pembohongan publik tentang apa sebenarnya anarki itu.

Pluralitas pandangan
Di seluruh dunia, jumlah anarkis cukup banyak karena keberadaan mereka sudah lebih dua abad. Pluralitas pandangan tak bisa dihindari. Meski demikian, garis merah anarkisme konsisten dan prinsip terfundamentalnya transparan. Maka ia mudah ditelusuri, sebab hakikat anarki itu cuma menyangkut empat garis merah berikut.

Mengapa Tidak Marah !

Jika ada pertanyaan tersulit untuk dijawab hari ini barangkali pertanyaan mengapa orang-orang tidak marah dengan keadaannya? Mengapa orang-orang tidak berontak dengan hidupnya yang monoton dan berantakan, dengan situasi yang banal dan tidak memberikan harapan lebih baik pada hari esok. Juga dengan kehampaan dan rasa frustasi yang kerap terselebungi kesibukan serta menguapnya semua impian dan hasrat terdalam.
Begitu banyak cendekia dan ahli nujum modern yang mencoba menakar kenyataan ini. Namun kita tahu, selama manusia ditempatkan di bawah preparat, tak ada satu pun teori yang presisi menebak. Dan kesimpulannya tidak berkeliaran jauh dari begitu banyak penyederhanaan. Bahwa musababnya adalah kesadaran yang kurang atau lemah atau bahkan palsu, pada mereka yang dihisap dan ditindas! Bahwa ini karena kendor atau punahnya militansi. Dan sebagainya…
Zaman kita adalah zaman dimana informasi dan pengetahuan begitu berlimpahnya. Ia tidak lagi tersimpan serupa bongkahan emas di dasar samudera. Ia ada dimana-mana. Dengan begitu, setiap orang dapat memilih untuk tahu, lalu kemudian bisa sadar dengan kenyataan yang menderanya. Meski pun kita sama-sama paham, bahwa segala laku untuk membuat orang tahu dan sadar tetaplah penting –sepenting kita menjalani hidup itu sendiri, tetapi apakah setiap orang yang tahu dan sadar akan serta merta marah dan geram pada kenyataan dan dunia yang terbentang di hadapannya?
Sepanjang sejarah,

Anarkis Radikal Alexander Berkman

Alexander Berkman lahir pada tahun 1870 di Vilnius, Lithuania dan meninggal pada 1936 di Nice, Perancis. Dia dapat dikatakan sebagai seorang anarkis radikal yang langsung turun ke jalan mengorganisir aksi-aksi langsung perjuangan kaum anarkis termasuk kekerasan, pemberontakan dan pembunuhan. Berkman besar di St. Petersburg, Rusia dan setelah kematian orangtuanya, yang merupakan keturunan Yahudi, dia berimigrasi ke Amerika Serikat.
Di Amerika, Berkman langsung terlibat dalam aksi-aksi perjuangan kaum anarkis, termasuk dalam salah satu peristiwa besar kerusuhan kaum pekerja di kota Chichago, yaitu Haymarket Riot (Haymarket Bombing). Haymarket Riot adalah kampanye kaum buruh di kota Chichago, Illinois pada tanggal 1-4 Mei 1886 yang berujung pada meledaknya sebuah bom ditengah-tengah aksi demonstrasi itu yang menewaskan puluhan demonstran dan polisi pada tanggal 4 Mei 1886. Peristiwa itu kemudian dikenal dengan nama May Day. Berkman masih berusia 16 tahun pada peristiwa itu dan bekerja sebagai penulis pada surat kabar radikal anarkis, Freheit.
Pada usia muda, disaat Marx, Proudhon dan Bakunin telah banyak menerbitkan tulisan-tulisan mereka,

Mencurigai "DEMOKRASI"

Penundaan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu menunjukkan betapa tidak efektifnya sistem politik yang berlangsung. Yang mengkhawatirkan, itulah model yang umum dikenal di masyarakat tentang bagaimana tatanan sosial dapat dikelola. Dari kondisi ini ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dalam rangka membangun tatanan baru yang lebih ideal.
Hal pertama dan terpenting adalah betapa pun tidak sesuai dengan keinginan kita yakni membatalkan rencana kenaikan harga, penundaan tersebut adalah buah keberhasilan dari rangkaian perlawanan dan protes keras yang berlangsung hampir dua pekan tanpa henti. Tanpa tekanan dan protes yang melibatkan banyak orang serta ‘kejadian-kejadian tidak biasa’ di beberapa tempat, mustahil ada perubahan yang berarti, bahkan bukan tidak mungkin kenaikan BBM sudah kita alami sekarang ini.
Sementara itu ada pelajaran penting lainnya yang senantiasa luput dari perhatian kita yang justru harus dipahami secara mendasar. Bahwa persoalan tentang rencana kenaikan harga bukanlah sekedar skema ekonomi belaka, melainkan juga tentang segelintir orang yang menentukan kehidupan seluruh masyarakat.

Pemaksaan Yang Sah dan Konstitusional

Kita semua tahu, keputusan tentang kenaikan maupun penundaan tidak lahir begitu saja. Ia lahir dari pertimbangan dan hitung-hitungan politik.
Lalu, mengapa kita turun ke jalan dan menyatakan penolakan serta kemarahan kita? Karena rencana dan keinginan itu bukanlah keinginan dan kemauan kita.

Peristiwa Mahasiswa ITB Rene Conrad


Bagaimana peristiwa Rene Conrad terjadi? Latar belakang peristiwa sebenarnya kompleks, dan dibayang-bayangi perpecahan aliansi mahasiswa-ABRI, yang sudah dibangun sejak gerakan penjatuhan Soekarno pertengahan tahun 1966. Jadi begini ceritanya...

Sejak Soeharto menjadi Presiden di tahun 1968, aliansi Mahasiswa-ABRI sudah mulai retak, karena ketidaktegasan Soeharto dalam kasus G-30-S, dimana Soekarno dianggap terlibat. Kekecewaan mahasiswa mulai terlihat dalam soal status hukum Soekarno, ditambah dengan mulai adanya korupsi di Pertamina (dipimpin Mayjen Ibnu Sutowo) dan Bulog (dipimpin Mayjen Ahmad Tirtosudiro).

Kekecewaan soal dugaan korupsi ini tidak ditanggapi dengan serius oleh Soeharto, bahkan ditanggapi dengan kecaman terhadap orang2 yang menentang kebijakan tak tegasnya. Segera konflik ini berkembang menjadi konflik Mahasiswa pasca '66 dan Mahasiswa aktivis'66, ditandai dengan Soe Hok Gie dan kawan-kawan mengirimkan peralatan wanita kepada anggota DPR-GR wakil mahasiswa, pertanda bahwa mereka lebih baik berdandan cantik daripada menyampaikan aspirasi mahasiswa saja tidak becus. Ini terjadi sebulan sebelum Gie meninggal, 16 Desember 1969.

Rambut Gondrong dan Perlawanannya

Ada banyak orang yang beranggapan, mereka yang memelihara rambut gondrong sebagai tipikal manusia yang tak mau diatur, bebal, dan sering sekali disebut (maaf!) tidak mengenal sopan santun. Tidak mengherankan, dalam film-film borjuis para penjahat digambarkan dengan rambut gondrong, memakai kacamata hitam, dan bertatto.

Namun, jika ditilik secara historis, seluruh argumen di atas akan segera berguguran. Sebagai missal, meminjam sejarawan Anthony Reid, rambut gondrong sangat melekat dalam tradisi masyarakat Asia Tenggara, termasuk nusantara saat itu, sebagai perlambang atau simbol kekuatan dan kewibawaan seseorang. 

Dalam masyarakat Indonesia, setelah masuknya pengaruh islam dan barat, rambut mulai menjadi penanda seksualitas seseorang; laki-laki identik dengan rambut pendek dan rapi, sedangkan perempuan berambut panjang. Pemotongan rambut juga semakin dikaitkan dengan persoalan agama, sesuatu yang membedakan dengan tradisi leluhur masyarakat setempat yang dianggap belum beragama.
Selain peci dan pakaian rapi sebagai simbol aktivis pergerakan, rambut gondrong pun pernah menjadi identitas para pemuda dalam perjuangan revolusi Indonesia. Mulai dari jaman Jepang hingga masa-masa revolusi fisik, para pemuda pejuang semakin identik rambut gondrong dan seragam militer.

Apakah TUHAN Benar-benar Ada? (3 Pertanyaan, 1 Jawaban)


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, ia telah kembali ke tanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama (ustadz)/siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaan darinya.

Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda :: (Dengan nada sombong pemuda itu bertanya) Anda siapa...?? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan saya...??

Ustadz :: Saya hanya hamba ALLAH & dengan izinnya saya akan menjawab pertanyaan Anda.

Pemuda :: (Tetap dengan nada sombong) Anda yakin....?? Sedang profesor & banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Ustadz :: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya...!!

Pemuda :: Saya punya 3 buah pertanyaan...??

Rabu, 06 November 2013

Sebuah "Pemikiran"

Aku menyaksikan dari awal akan kedahsyatan sebuah pemikiran
aku melihat manusia membunuh dengan mengatasnamakan pemikiran itu 
dan mati karena mempertahankan pemikiran tersebut 
tapi kau tak bisa mencium sebuah pemikiran tak bisa menyentuh atau pun memegang pemikiran tersebut
 Pemikiran tidak berdarah mereka tidak merasakan sakit 
mereka tidak punya cinta pemikiran lebih tahan daripada peluru
 Kita disuruh mengingat pemikirannya dan bukan orangnya karena manusia bisa gagal 
dia bisa tertangkap, dia bisa terbunuh dan terlupakan 
tetapi sebuah pemikiran dapat merubah dunia

Remember 5 november (A)

Sabtu, 02 November 2013

Kelebihan dan Kekurangan Ganja

KEKURANGAN DARI TANAMAN GANJA
Selama lebih dari 3000 tahun, banyak orang di Afrika dan Asia yang menggunakan ganja dalam berbagai bentuk sediaan, ada yang dikonsumsi dalam bentuk rokok, terkadang dicampur dengan tembakau, ada pula yang dicampur dengan daging dendeng atau dioplos dalam minuman.
Menyadari bahaya dari dampak yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan ganja, maka berdasarkan Undang - undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, Pemerintah menetapkan ganja (bersama opium (beserta aneka turunannya), kokain, heroin dan beberapa jenis narkotika lainnya) termasuk dalam Narkotika Golongan I (satu) yang artinya hanya boleh digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan sama sekali tidak boleh digunakan dalam terapi apapun karena berpotensi sangat tinggi untuk mengakibatkan ketergantungan.

Perkenalkan Saya Ganja :)

GANJA TetraHydroCanabicol (THC)


Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol (THC,tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok mariyuana.

SAJAK SUARA

sesungguhnya suara itu tak bisa diredam
mulut bisa dibungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan-pertanyaan dari lidah jiwaku
suara-suara itu tak bisa dipenjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabila engkau memaksa diamaku
siapkan untukmu: pemberontakan!
sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin merayah hartamu
ia ingin bicara
mengapa kau kokang senjata
dan gemetar ketika suara-suara itu
menuntut keadilan?
sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ialah yang mengajari aku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya
apabila engkau tetap bertahan
aku akan memburumu seperti kutukan

"Long live Wiji Thukul, Kau tak pernah MATI ! IDEmu Bergerilya"

Teori Positif Anarkisme

“Saya ingin bebas! Saya berharap untuk bisa berbahagia! Tapi kebebasan saya hanya dapat diperoleh bila orang di sekitar saya merasa bebas. Saya hanya dapat merasa bahagia apabila orang disekitar saya pun merasa bahagia. Saya hanya bisa nyaman, apabila orang-orang yang saya temui dan saya lihat di dunia ini merasa nyaman. Dan saya hanya dapat makan dengan nyaman apabila orang lain juga dapat merasa nyaman dengan makan seperti saya. Dan untuk alasan tersebut, dari diri saya sendiri, saya memberontak menantang setiap bahaya yang mengancam kebahagiaan dan kebebasan saya…” (The Brickbunner Magazine, B. Traven).

Anarkisme/Anarki. Sebuah kata yang kerap kali didengar dan diucapkan, tetapi selalu dalam konotasi makna yang negatif. Berbagai tindakan kekerasan, penghancuran mal maupun toko, pembunuhan, selalu dikonotasikan sebagai tindakan Anarkis.

Hak Kita Saat Ditangkap Aparat Negara !! (Sumber: L & J Law Firm)

Kita sering mendapatkan berita atau informasi baik dari media cetak maupun elektronik tentang banyaknya kasus pelanggaran terhadap hak tersangka, terdakwa dan terpidana terjadi dinegara yang sangat kita cintai ini. Seorang warga digeledah, ditangkap, ditahan, dan dipenjara namun kemudian terungkap fakta bahwa dia tidak bersalah. Mungkin masih segar dalam ingatan kita mengenai berita terkait kasus salah tangkap dijombang Jawa Timur ( Siapa yang ingat ???) atau mungkin banyak kasus sejenis lainnya

Pada prinsipnya sepertinya mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut. Pertama, aparat yang berwenang bisa jadi mau cari mudah, maksudnya bahwa penyidik atau penuntut terkadang mengabaikan prosedur yang telah ditentukan ketika melakukan penyidikan dan pemeriksaan. Untuk mendapatkan pengakuan, seseorang dipaksa dengan berbagai modus bahkan mungkin “maaf ” sampai disiksa.

Politik Indonesia


sedikit kesimpulan saya mengenai potret busuk persaingan politik di indonesia :

- jadi pemimpin kota / daerah di indonesia butuh dukungan partai dan dana besar, tidak lagi butuh dukungan rakyat.

- yang punya dana besar adalah cukong / pengusaha lokal / korporasi

- pengusaha / korporasi butuh kenyamanan usaha dan kuota besar untuk meningkatkan kekuatan ekonominya sendiri.

Komunitas Bendera Hitam (A)

Di dalam suatu organisasi dan komunitas ada ide, tujuan, dan garis yang sama. Berbagai ide individu berkumpul dan melebur jadi satu dan menyepakati untuk mengangkat warna dan ide yang sama.

Kebetulan kalian ini masuk ke Grup Komunitas Bendera Hitam yang sebelumnya telah disepakati bahwa ini adalah Komunitas yang mengangkat bendera Anti - Otoritarian / Libertarian / Anarkis ..

Jadi untuk kalian yang cuma asal masuk lalu suka-suka kalian mengusung ide-idemu sendiri, baik itu nasionalisme, fasisme, feodalis, dan is is lainnya yang tidak sejalan maka JANGAN CENGENG kalau kami anggap kalian SALAH KAMAR dan DITENDANG .

Kenapa begitu ?? Karena ANARKIS itu bukan TANPA ATURAN .. kalau Kita ga punya dasar aturan sendiri untuk bisa mengembangkan ide secara taktis dan organisatif dan membiarkan SAMPAH-SAMPAH masuk, ya ga ada bedanya Komunitas ini dengan Tong Sampah.

Jadi monggo dipersilahkan kalian berkoar sesuka ndasmu disini, kalau kami menganggap kalian berseberangan kami pasti akan kasi kesempatan kalian untuk BELAJAR BERSAMA, tapi kalau justru hanya menajamkan persaingan ya JELAS disini BUKAN RUMAH KALIAN.

Sekian dan Tetap Semangat.
Tim KBH Ceria 
by : Joshua Andrew Lalamentik

Jumat, 01 November 2013

Cinta yang Pasti :)

biar cinta mengalir di pantai jiwa yang bebas menentukan arah
berikan cintamu namun jangan membelenggu
biarkan cinta berjalan apa adanya
mengalir mengikuti arus sungai
walau sederas apapun mengalir sebab cinta tak akan kemana-mana
biarpun kau lari mengejarnya tanpa henti dan letih
bila dia memang hatimu dia tak akan pergi 
pergi jauh darimu dan terlepas darimu
dia akan tetap tegar ketika kau akan berpaling dia akan menunggumu
itu pasti seperti mata air yg menuju samudra