Banyak dari kita yang kadang-kadang menggunakan zat tertentu untuk
recreational drugs demi mengatasi rasa depresi dan bosan sebagai mahkluk
yang terjebak dalam rutinitas kehidupan modern. Walaupun mungkin,
banyak juga yang tidak mengakuinya dengan berbagai pertimbangan.
Semisal, konsekuensi hukum, atau bisa juga rasa malu yang mengharuskan
mereka untuk jaga image karena status sosial mereka di masyarakat. Mulai
dari Ganja, LSD, Alkohol, Methampethamine ( nama resmi sabu ), atau
berbagai obat anti anxietas dan depresi golongan benzodiazepines dengan
merk dagang seperti Valium, Xanax, Dumolid, Rivotril, Calmlet, dsb
(Benzodiazepines adalahgolongan obat anti anxietas yang sangat
menimbulkan adiksi, pemakaian terus menerus selama 3 minggu dan dijamin
kalian akan menjadi pencandu setianya. Obat golongan ini sangat buruk
bagi kesehatan, efek samping seperti potensi pneumonia, penurunan
kreatifitas dan kecerdasan, rambut rontok, menghilangkan nafsu makan,
dan masih banyak lagi. Pembebasaan kecanduan pada benzodiazepines lebih
susah daripada pencandu heroin ataupun putaw yang disuntikkan). Bahkan
yang sangat legal seperti tembakau, sebenarnya adalah salah satu
psikotropika penenang, tapi sekaligus paling banyak memberikan kerugian
bagi tubuh menurut berbagai penelitian.
Yang paling
mengherankan sebenarnya adalah
War World Words
Sabtu, 16 November 2013
Nama Saya : IWAN FALS
Nama asli saya Virgiawan Listanto, tapi orang umum mengenal saya
sebagai Iwan Fals. Saya dikenal sebagai musisi besar di negeri ini.
Bukan sekedar musisi besar, banyak juga yang menganggap saya semacam
penyambung lidah rakyat kecil. Sejenis dengan pahlawan, tapi bukan jenis
yang banyak ditulis di kurikulum sekolah. Saya musisi yang memainkan
balada, kaya dengan suara gitar akustik dan harmonika seperti halnya Bob
Dylan. Dan liriknya? Orang-orang mengamini sebagai sepenuhnya
perlawanan. Tiga dekade lebih saya bermain musik, menyaksikan zaman
mengalami perubahan dari masa ke masa. Dan saya pernah berada di sebuah
masa dimana negeri ini benar dikuasai oleh sebuah tiran. Tiran yang
keras dan represif. Keras bagai batu, tidak segan membunuh siapa saja
yangberusaha mengusik kekuasaannya. Tiran yang di mukanya selalu
terpasang senyum hangat, tapi di belakang mampu menggorok leher
pemberontak dengan darah yang sedingin balok es. Sebuah masa dimana
negeri ini mempunyai rakyat yang melulu melarat dan ketakutan. Dan saya
adalah seorang seniman, waktu itu seni adalah alat yang paling masuk
akal untuk melakukan perlawanan. Saya waktu itu adalah pemuda, tetap
berdidih darah tanpa takut di tengah badai represi. Saya pemuda,makanya
saya ugal-ugalan, kurang ajar dalam membangkang. Iya, saya pembangkang,
saya punya tekad, mungkin waktu itu juga nekat, tidak perduli
konsekuensi. Berikan saya sebuah gitar, dan akan saya nyanyikan balada
satir yang menginspirasi perlawanan.
Tengah lagu suaraku hilang sebab hari semakin bising
Hanya bunyi peluru di udara gantikan denting suara gitarku
Mengoyak pasrah nurani jauhkan jarak pandangku
Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar
Jariku menari dan takkan pernah berhenti sampai wajah tak murung lagi…
( Di balik bening mata air tak pernah ada air mata )
Saya sebenarnya
Tengah lagu suaraku hilang sebab hari semakin bising
Hanya bunyi peluru di udara gantikan denting suara gitarku
Mengoyak pasrah nurani jauhkan jarak pandangku
Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar
Jariku menari dan takkan pernah berhenti sampai wajah tak murung lagi…
( Di balik bening mata air tak pernah ada air mata )
Saya sebenarnya
Minggu, 10 November 2013
Homicide – Semiotika Rajatega Lirik
MC hari ini lebih banyak memakai topeng dari Zapatista
hampir sulit membedakan antara bacot patriot dan miskin logika
bicara tentang skill dan kompetisi, mengobral sompral
jatuh setelah berkoar, lari dengan ujung kontol terbakar
MC butuh federasi dan breakbeats berdasi
untuk sekantung wacana basi dan eksistensi
MC Tampon, mencoba membuat mall menjadi Saigon
amunisi tanpa kanon, mucikari martir yang gagal mencari bondon
sarat kritik, kosong esensi seperti kotbah kyai Golkar
bongkar essay kacangan lulabi usang pasca makar
gelora manuver rima Kahar Muzakar
tak akan pernah dapat menyentuh beat pembebasan B-Boy Ali Asghar
hiphop chauvinis, kontol kalian bau amis, memang tak akan pernah habis
persis duet Hitler tanpa kumis dan Earth Crisis
krisis identitas, menyebut teman nongkrongnya ‘niggaz’
sebut dan diss nama kami, kubuat bacot kalian karam seperti Tampomas
berusaha setengah mati menjadi negasi
berlindung dibelakang pembenaran interpretasi, basa-basi
mengobarkan kebanggaan dengan microphone terseret
tak sabar menunggu saat
Thufail Al Ghifari Re : Puritan Lirik ( Homicide Is Dead )
Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum …
Muslim strikes back yo…(strikes back)
Adalah bagaimana para atheis menyangkal nama Tuhannya
Fitnah terlebih dahulu tanpa beri kesempatan untuk bertanya
Tentukan setiap tema legitimasi logika seperti hak cipta
Supaya bisa kucuci seluruh ketololanmu dengan aqidah
Persetan dengan logika sejak parameter hak asasi kuffur dengan seberapa banyak maksiat yang kau benarkan tuk tetap ada
Kini lehermu-lah yang membuat golokku terasah
Target operasi diantara segudang komunis seperti sosialis di tempat sampah
Karena aku adalah libido kemarahanmu yang terangsang pada kedangkalan isi penipu Marxis idiot atheis yang tetap melacur di kelurahan nasionalis
Para manusia goblok warisan orientasi kontra pantura
Atheis berbisa ular belukar liberal
Idiot mana yang coba definisikan moral
Persetan dengan diskusi tanpa implementasi dan kunci pembuka hati dialektika omong kosong seribu bahasa
Instruksi air raksa
Sahabatku yang kau murtadkan tanpa sadar ke jurang neraka
Reduksi basa-basi hingga ke kafir yang paling fatal
Dustakan banyak dalil
Pluralis adalah ambisi
Wadah amunisi kalian memang lebih
Homicide Puritan Lirik ( Godblessed Facists )
-
adalah bagaimana manusia menyebut nama tuhannya : “tebas lehernya dahulu baru beri dia kesempatan untuk bertanya”pastikan setiap tema legitimasi agama seperti hak cipta
supaya dapat kucuci seluruh kesucianmu dengan sperma
persetan dengan Surga® sejak parameter pahala
diukur dengan seberapa banyak kepala yang kau pisahkan dengan nyawa
kini leherku-lah yang membuat golokmu tertawa
target operasi di antara segudang fasis seperti FBR di Karbala
karena aku adalah libido amarahmu yang terangsang dalam genangan darah
selangkangan Shanty jika kau menyebut parang bagian dari dakwah
melahap dunia menjadi pertandingan sepakbola
penuh suporter yang siap membunuh jika papan skor tak sesuai selera
para manusia-unggul warisan Pekan Orientasi Mahasiswa
paranoia statistika agama, wacana-phobia ala F.A.K
B-A-K-I-N tak pernah bubar, mewujud dalam nafas kultural
persis wakil parlemen yang kau coblos dan kau tuntut bubar
partai bisa ular, belukar liberal
Gengis Khan mana yang coba definisikan moral
persetankan argumentasi membakar bara masalah
dengan kunci pembuka monopoli anti-argumen komprehensi satu bahasa
instruksi air raksa mereduksi puisi hingga level yang paling fatal
Langganan:
Postingan (Atom)